Cari Blog Ini

Selasa, 11 Mei 2010

SEJUMLAH ALASAN MENUNTUT KITA TERUS BERUBAH

Kehidupan selalu ditandai dengan perubahan. Manusia yang hidup akan selalu berubah. Arie de Genus (1997 ) menandaskan bahwa sebuah perusahaan pada dasarnya adalah juga sesosok makhluk hidup ( a living organism ). Karena ia hidup maka ia dilahirkan, sakit,tua, dan dapat mati seperti makhluk hidup lainnya. Kalau perawatannya baik maka ia bisa saja berumur panjang.
Setelah menjadi tua, sebagian besar perusahaan tentu saja tidak dapat menghindar dari “penyakit tua” yang mengenaskan “mati segan hidup tak mau”.
Dalam bahasa manajemen, pembaharuan diartikan sebagai sebuah upaya agar membuat hidup kita atau cara kita bekerja dan merespon dunia ini lebih fit dengan kebutuhan lingkungan baru itu. Dengan mengubah diri maka kita tidak menjadi terasing lagi dari dunia luar atau bahkan tidak tereliminasi sama sekali. Siapapun yang masih melakukan cara-cara lama pasti tidak akan bisa bertahan.
Tabel 1.3 menyajikan cara-cara lama dalam berusaha dan cara-cara baru yang menjadi tuntutan perubahan.

Cara-cara Lama
Cara-cara Baru
1. Lingkungan
Tertib,stabil, teratur, predictable
Berubah-ubah, setiap partikel organisasi dapat bergerak sendiri-sendiri
2. Lokasi Usaha
Berpusat dijakarta
Tersebar diseluruh penjuru Indonesia
3. Sikap TerhadapPersaingan
Statis,terkendali, reaktif, lari ke pengambil keputusan di tingkat negara
Proaktif, memimpin inovasi, menciptakan cara-cara baru
4. Struktur Organisasi
Birokrasi, prosedural
Dinamis,teamwork, jejaring
5. Kultur Organisasi
Keteraturan dan social harmony, formal
Kompetitif,informal,campus-liked
6. Bentuk Perusahaan
Besar,konglomerasi, integrasi vertikal
Kecil-kecil, outsourching, berorientasi pada kompetisi inti
7. Manusia ( SDM )
Tenang, birokratik, profesional
Dinamis, intrapreneurial, mengedepankan suasana kerja yang menyenangkan
8. Pemimpin
Otoriter, satu arah, manajer (doing things right)
Demokratis, change leader, leader ( doing the right thing)
9. Produk
Monoton,product lifecycle panjang
Dinamis, product life cycle diperpendek sendiri
10. Sikap Terhadap Hukum
Minta dukungan pemerintah
Harus berani menghadapi kasus-kasus hukum
11. Komunikasi
Tidak penting, reaktif
Sangat penting, proaktif

Cara-cara baru itu, dalam percaturan dunia usaha, dikenal dengan istilah “change the rule of the game” ( mengubah aturan permainan ). Sayangnya tak banyak aktor bisnis yang dengan tegas dan berani mengadopsi cara-cara baru itu. Sebagian besar masih mengambil peran sebagai pengikut yang mengimitasi apa yang dilakukan pelaku-pelaku utama daripada menciptakan sendiri cara-cara baru dan bertindak sebagai pemimpin. Tentu saja memimpin perubahan memerlukan keberanian, termasuk keberanian menghadapi berbagai resiko. Mereka yang berani tersebut menganut paham “lebih baik meminta maaf daripada meminta izin”. Mereka tentu saja bukan pembengkang yang mau gampang saja, melainkan bertindak realistis dalam merespon pasar.
Meski perubahan dinantikan dan menjanjikan kehidupan baru ,ternyata tidak semua perubahan membawa hasil seperti yang diharapkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan perubahan tidak membawa hasil seperti yang diharapkan:

1.Kepemimpinan yang Tidak Cukup Kuat
Perubahan akan bergulir seperti yang diharapkan harus ada pemimpin yang kuat. Kepemimpinan yang kuat tidak sama dengan kepemimpinan yang otoriter. Kepemimpinan yang kuat berarti kepemimpinan yang penuh wibawa karena bersih, ahli, dapat dipercaya dan jelas arahnya.
2.Salah Melihat Reformasi
Reformasi sering hanya dianggap reorganisasi oleh para birokrat. Reorganisasi adalah mengubah bentuk organisasi. Tujuan perubahan adalah mengubah manusia, bukan mengubah organisasi. Tanpa diikuti upaya mengubah kebiasaan manusianya, reorganisasi tak akan membawa perubahan apa-apa.


3.Sabotase di Tengah Jalan
Perubahan akan selalu menghadapi tantangan, khususnya dari mereka yang tidak menyukai pemimpin yang baru atau mereka yang khawatir kenikmatan-kenikmatan yang selama ini diperoleh akan hilang begitu saja. Maka bermacam-macam bentuk sabotase yang dapat dilakukan seperi fitnah, menghalangi melalui jalur-jalur pengawasan, membuat peraturan-peraturan yang menyulitkan dll.
4.Komunikasi yang tidak Begitu Bagus
Perubahan menuntut adanya komunikasi. Maka dari itu dituntut komunikasi yang bagus, karena komunikasi yang tidak begitu bagus akan menyulitkan diri sendiri karena pemimpin tidak akan pernah menang melawan persepsi.
5.Masyarakat yang Tidak Cukup Mendukung
Perubahan memerlukan dukungan masyarakat. Kalu dukungan tidak cukup kuat maka perubahan hanya akan menyisakan kepedihan. Dukungan masyarakat tidak sama dengan ucapan-ucapan para pengamat. Dukungan mereka terlihat dari tindakan-tindakan riil ketika suatu upaya digulirkan.
6.Proses “Buy-In” Tidak Berjalan
Perubahan harus menjadi agenda seluruh komponen dalam organisasi. Perubahan yang baik harus dirasa dimiliki oleh semua orang. Proses yang hanya dimiliki para pemimpin tidak akan pernah bertenaga dalam bergerak.

Untuk memperoleh gambaran bagaimana perubahan yang dijalankan dapat memberikan hasil, berikut ini adalah contoh sebuah kisah bagaimana Ir. Cacuk Sudariyanto mereformasi P.T. Telkom dari statusnya yang lama ( Perum ) menjadi sebuah usaha yang profesional, modern dan berkelanjutan.
Saat pertama kali ditangani Ir. Cacuk Sudariyanto, 1988 perumtel banyak masalah. Komplain konsumen terhadap buruknya pelayanan, hampir setiap saat menghiasi media massa. Cacuk akhirnya menemukan tiga masalah fundamental yang harus segera dibenahi. Pertama, Aspek finansial.selama 22 tahun perjalananya, laporan keuangan perumtel tidak pernah memenuhi status qualified. Kedua, laporan keuangan perusahaan banyak “anehnya” sebab dilaporkan selalu terlambat ( late behind ) 3 tahun. Ketiga, SDM perusahaan berstruktur kurang memadai tidak ada satu pun pegawai yang berjenjang S2. Kebanyakan pegawai adalah lulusan S1, D3 dan bahkan ada yang hanya tamatan SLTA.
menghadapi situasi ini hanya ada satu dipikiran Cacuk yakni “perubahan” tindakan awal yang dilakukannya adalah memperbaiki accounting structure menjadi lebih otonom. Ia mempertaruhkan investasi IT untuk mendukung database. Dan hasilnya hanya dalam tempo 3 tahun, sebanyak 40 wilayah telah memiliki Accounting structure sendiri dan P.T Telkom pun meraih status WTS ( Wajar Tanpa Syarat ) dari BPKB.
Perubahan selanjutnya dilakukan dengan peningkatan kualitas SDM . caranya adalah dengan memberikan kesempatan kepada karyawan terbaik untuk melanjutkan pendidikan ke dalam dan keluar negeri. Open recruitmen karyawan dengan jenjang S1 mulai di jalankan. Bahkan Telkom mendirikan perguruan tinggi yang saat ini kita kenal dengan STT Telkom. Suasana kondusif yang terus diciptakan. Berbagai bentuk seminar dan training diadakan, kursus kepemimpinan dan sebagainya. Hasil kegiatan ini melahirkan agent of change perusahaan diwilayah kerja masing-masing.
Untuk mendorong motivasi karyawan Cacuk tidak segan-segan menaikan gaji pegawai sebanyak 300 % . bonus yang diberikan untuk menghargai jerih payah karyawan yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Selain itu logo perusahaan juga ikut diubah karena logo perusahaan harus melambangkan spirit perusahaan yang dilakukan.
Hasilnya terlihat jelas dalam masa kepemimpinan cacuk yang relatif singkat (1988- 1992 ) P.T Telkom telah memiliki 3,5 juta satuan sambungan dengan kualitas pelayanann yang jauh lebih baik.
Masyarakat organisasi biasanya terlalu optimis dengan adanya janji perubahan. Mereka umumnya langsung berpendapat, begitu program perubahan dijalankan maka hidup mereka akan segera berubah. Tentu saja hal ini menyesatkan.untuk menyambut datangnya perubahan, dibutuhkan pengorbanan. Oleh karena itu perubahan tidak dapat dilakukan tanpa perhitungan yang masak. Ia memerlukan manajemen, yaitu manajemen perubahan.Perubahan juga memerlukan seorang pemimpin yang bersungguh-sungguh dalam melihat, menggerakan dan menyelesaikan seluruh proses perubahanitu sampai tuntas.
Apakah rahasianya sehingga perusahaan-perusahaan mampu berumur panjang? Charles Darwin mengatakan “bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang paling adaptif”. Yaitu mereka yang selalu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Makluk hidup berevolusi untuk tetap bertahan dan meneruskan keturunan. Dalam evolusi itu kadang makhluk hidup harus menoleh ke belakang untuk memaknai kehidupannya dihari esok. Tetapi ternyata sekarang diketahui , perusahaan-perusahaan masa kini bukan Cuma belajar dari masa lalu, melainkan juga pada masa depan. Kehidupan baru di masa depan seakan akan telah terputus dengan masa lalu sehingga mereka harus mulai menggambarkannya kembali pada selembar kertas polos dan menata masa depan yang benar-benar baru.
Di atas kertas polos itulah sebuah masa depan baru digambarkan oleh para pelaku kehidupan masa depan. Mengarungi kehidupan baru itu dengan menggunakan sebuah “memori masa depan“ ( memory of the future ). Organisasi mengubah wajah dunia ini secara bertahap dan menciptakan standar-standar baru sehingga yang lainpun harus mengikuti dunia baru yang mereka ciptakan.Mereka yang tidak bisa mengikuti standar baru yang mereka ciptakan akan menjadi mati.
Perubahan dapat diciptakan dengan berbagai cara . ada yang menciptakan masa depan dengan melakukan perubahan secara antisipatif ( anticipatory change ), namun tak sedikit pula yang harus berjaga-jaga dan melakukan perubahan secara reaktif ( reactive change ) atau bahkan berubah melalui krisis ( crisis change ).
Kata Charles Handy (1994 ) perubahan itu mengikuti kurva S,yaitu seperti huruf S yang tertidur
Perubahan selera dan daya beli konsumen harus direspon oleh produsen, baik dalam konsep bisnis yang mampu menjawab, maupun skala usaha dan perubahan-perubahan internal yang menyangkut kualitas mesin, SDM, permodalan dan sebagainya. Kalau terlambat perusahaan bisa memasuki masa kritis sehingga akhirnya memasuki masa-masa sulit.
Berikut ini adalah sebuah artikel yang di ambil dari majalah SWA yang menjelaskan bagaimana produsen kopi Indonesia, Kapal Api merespon perubahan itu dengan membentuk kedai kopi bermerek Excelso. Kedai kopi inipun ternyata dibagi di dalam tiga segmen yaitu Kafe Excelso ( untuk kalangan profesional dan ekspetariat ), excelso Express ( take away coffee shop ), dan de ‘Excelso ( klasik, gabungan kafe dan restoran ).
Excelso merupakan kedai kopi dari Indonesia yang belakangan mencoba ekspansi keluar negeri, hal ini dapat dilihat tak kurang dari 15 gerai baru Excelso telah dibangun dalam dua tahun terakhir. Pihak Grup Kapal Api ini memang terdorong agresif sebab banyaknya pertumbuhan dan publisitas kedai kopi bermerk akhir-akhir ini. Dorongan membuat kedai kopi juga dipicu kenyataan Grup Kapal Api menguasai bahan mentah kopi. Grup Kapal Api dalam catatan Nielsen, merupakan pemimpin besar kopi eceran.
Penetrasi kedai kopi Excelso patut diancungi jempol. Strategi tepat ketika mencoba mengangkat citra merk ke kelas yang lebih tinggi. Kehadiran Excelso selain mengangkat cittra merk grup Kapal Api, juga berpotensi melahirkan kedai kopi dengan merk yang kuat. Hal ini dapat dilihat dengan merk yang mereka gunakan memberikan citra sangat internasional.
Citra internasional sengaja dimunculkan dari kata Excelso yang berkesan kebarat-baratan, manajement Excelso sengaja memilih nama merk ini dari kata “so excellen “ yang kemudian dibalik pengucapannya menjadi “ excellen so “ yang disingkat “Excelso”.
Merk yang digunakan ini harus didukung dari adanya implementasielemen-elemen strategi pemasaran lainnya secara tepat. Pada tahap awal jelas soal pemilihan lokasi gerai. Selanjutnya kedai kopi Excelso melengkapi kedainya dengan sejumlah keunikan. Dari sisi harga manajemen Excelso sengaja memosisikan kafenya tak setinggi sejumlah kafe asing. Hal ini dilihat dari harga minuman dan makanan, yang lebih terjangkau dibanding kedai kopi asing.
Meski di desain lebih fungsional, tak berarti Excelso tak mengembangkan sentuhan-sentuhan emosional dan personal. Sentuhan emosional antara lain dikembangkan melalui suasana yang diciptakan setiap gerai. Ada yang menonjolkan suasana klasik, suasana modern, dan dapat pula diciptakan dengan suasana funky dengan gaya lounge.
Sentuhan personal digunakan saat melayani tamu, yakni pelanggan tidak perlu antre di depan counter pemesanan menu, namun tinggal memilih tempat duduk,selanjutnya akan didatangi pelayan yang siap mendaftar dan memenuhi pesanan. Hal ini dilakukan agar para pelanggan merasa puas akan pelayanan yang diberikan kedai kopi Excelso kepada setiap konsumen yang berkunjung.
Selain itu pula dilakukan upaya meretensi pelanggan agar mekin loyal. Ini antara lain dilakukan dengan mengadakan system membership, mengeluarkan Excelso Card. Sejumlah pelanggan aktif dikirimi kupon minum gratis ketika ulangtahun. Juga memberikan merchandise seperti gantungan kunci, gantungan ponsel, atau gelas mug. Serta tak ketinggalan pula mengeluarkan kupon yang akan diundi dengan hadiah ponsel dan tabungan.
Excelso yakin, citra premium tidak hanya dengan melakukan branding media above the line. Mereka yakin bahwa membentuk image dengan membuat desain coffee shop yang nyaman dan dari kualitas produk yang disajikan, serta melalui petugas yang melayani pelanggan. Itulah yang ditanamkan pada manajement Exelso dalam rangka melayani pelanggan dengan sebaik-baikya karena pelanggan lah yang menggaji,bukan perusahaan.
Langkah penetrasi yang dilakukan oleh manajement Kedai Kopi Excelso ini merupakan hal yang tepat. Setidaknya telah menyelesaikan tugas pertamanya dengan mencegah dominasi kopi asing di Indonesia dan menjadi tuan rumah di negara sendiri melalui merk Kapal Api.
Seluruh rangkaian hal yang dilakukan manajement Exelso pada perusahaannya yaitu dalam rangka implementasi adanya perubahan dalam organisasi/perusahaan yang bersangkutan yang didorong dengan sejumlah alasan-alasan yang kuat untuk melakukan adanya perubahan dalam manajement perusahaan. Manajemen Exelso memiliki keunggulan dalam melakukan perubahan dalam organisasinya sebab mereka peka dan memahami karakter dan selera konsumen yang sedang diminati sekarang, sehingga dapat mengoptimalkan strategi perubahan yang dipakai. Jika perubahan dalam manajemen perusahaan dapat tercapai dengan baik maka akan menguntungkan bagi perusahaan yang bersangkutan maupun konsumen sebagai pelanggan. Perusahaan dapat meningkatkan eksistensi keberadaan perusahaanya agar tetap lebih maju dan konsumenpun dapat mengambil keuntungan dalam pelayanan yang baik yang diberikan oleh perusahaan.
“Kurva S“ bukanlah hanya urusan bisnis. Kehidupan kenegaraan dan kerajaan bangsa-bangsa di dunia ternyata juga mengikuti laju gerak “Kurva S”. Bangsa-bangsa yang sukses adalah bangsa-bangsa yang adaptif terhadap perubahan dan pemimpin-pemimpinnya selalu siap menghadapi perubahan. Prinsip-prinsip “kurva S” mengajarkan sesuatu kepada kita, bahwa cuma perubahanlah yang abadi diatas dunia ini.

25 komentar:

  1. setiap individu pada kehidupannya juga pasti pernah melalui kurva S.. dan individu-individu tersebut harus bersifat adaptif dan siap melakukan perubahan agar tidak tergilas oleh perputaran zaman

    BalasHapus
  2. memang,,,perubahan memang harus diaplikasikan oleh manusia sebagai wujud perbaikan untuk lebih menjadi individu yang lebih baik seiring dari tahun ke tahun zaman globalisasi terus terjadi pembaharuan-pembaharuan dalam sisi pembelajaran,
    itulah alasan kenapa manusia harus berubah..
    tidak selalu stagnan melainkan metamorphosis menjadi personal yang lebih baik.
    jangan lupa mampir di blog kami ya.
    pengembanganorganisasikelompok11.blogspot.com
    _grazie e successo per il tuo gruppo_

    BalasHapus
  3. Lingkungan merupakan bagian yang sangat berpengaruh sekali dalam perubahan. Bila lingkungan itu berpengaruh negatif maka seseorang yang berada pada lingkungan tersebut akan menjadi pribadi yang negatif, begitu juga sebaliknya.

    Mungkin dapat dianalogikan seperti ini, saat keseharian kita bergaul dengan kelompok pencuri, secara tidak sadar perilaku kitapun akan seperti perilaku seorang pencuri bahkan dapat menjadi sama seperti pencuri.
    Tetapi bila keseharian kita bergaul dengan seorang polisi yang menegakkan kebenaran dan keadilan, maka secara tidak sadar perilaku kitapun sama seperti seorang polisi yang menegakkan kebenaran dan keadilan.


    Tolong beri komentar Blog kami ya, terimakasih

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Astri Astuti F1B008008

    Karena perubahan adalah pertanda kehidupan, maka seharusnya manusia harus selalu siap dengan perubahan. Namun masih terdapat banyak tanggapan baik dari yang menerima dengan baik sampai menolak. saya juga sangat setuju dengan sub bab sesuatu akan dapat bertahan karena mereka mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Percuma saja bila sesuatu ayng kuat tapi tidak adaptif naka akan musnah dimakan perubahan dengan sendirinya.

    BalasHapus
  6. Akbar (F1B006022)

    dalam percaturan dunia usahaada istilah yang dikenal dengan “change the rule of the game” ( mengubah aturan permainan ). Sayangnya tak banyak aktor bisnis yang dengan tegas dan berani mengadopsi cara-cara baru itu. Sebagian besar masih mengambil peran sebagai pengikut yang mengimitasi apa yang dilakukan pelaku-pelaku utama daripada menciptakan sendiri cara-cara baru dan bertindak sebagai pemimpin.

    yang menjadi pertanyaan mengapa hal tersebut kerap kali???
    lalu bagaimana caranya untuk mengantisipasi agar hal tersebut mulai berkurang, bahkan hilang??
    terimakasih, ditunggu juga balasannya di blog kelompok kami.

    BalasHapus
  7. dessy andi riani
    F1B0008076
    “change the rule of the game” ( mengubah aturan permainan )
    menurut kelompok anda mengapa para aktor bisnis takut menerapkan “change the rule of the game” ( mengubah aturan permainan ) ,,padahal menurut saya cara" baru itu cukup baik,,
    terima kasih coment juga ya diblog kelompok tiga
    kelompoktigathewindofchange.blogspot.com

    BalasHapus
  8. ZAULA RIZQI ATIKA (F1B008098)

    MENURUT SAYA PERUBAHAN DAPAT TERJADI DIMANAPUN DAN KAPANPUN. HAL INI DAPAT TERJADI KARENA ADANYA TUNTUTAN DARI PERUBAHAN ZAMAN ATAUPUN TERDESA DALAM SITUAI DAN KONDISI TERTENT YANG SANGAT BURUK SEHINGGA MEMAKSA SEGALA SSUATUNYA UNTUK BERUBAH..BETUUUUUUUL??!!HE19...

    BalasHapus
  9. Salam dialetika...

    Maaf sebelumnya, sekedar ikut nimbrung. Saya begitu memberikan apresiasi yg sgt besar kepada kawan-kawan yg sudah membuat blog ini. Semoga blognya tidak sekedar karena tugas semata yang kemudian akan dilupakan begitu saja. Alangkah lebih baiknya setiap orang dalam kelompok ini masing-masing membuat blog pribadi yang nantinya dijadikan sbg media bertukar pikiran. Keren kan ?

    Harus diketahui salah satu kelemahan dari para intelektual muda (baca:mahasiswa)di negeri kita adalah kurang minatnya terhadap kegiatan menulis. Semoga ini bisa dijadikan sbg momentum yg pas bagi kawan-kawan utk kembali menumbuhkan rasa semangat dalam menulis, tulislah apa yg ada dalam benak kawan-kawan, mau itu kritik sosial,budaya,politik atau sekedar curhatan belaka. Tidak perlu terpaku dan terpenjara kedalam dunia akademik yang kawan-kawan jalani, yang penting saat ini adalah biasakan menulis.

    Marilah jadi intelektual muda yang transformatif !!

    Salam perubahan

    BalasHapus
  10. Maya Sri Rahayu
    F1B008004

    Kehidupan manusia pada hakikatnya akan selalu mengalami perubahan seiring dengan berjalnnya waktu. Dan perubahan itulah yang akan memberikan warna pada setiap hidup manusia, karena tidak ada yang abadi selain perubahan tersebut.
    Untuk melakukan setiap perubahan diperlukan keberanian untuk mendobrak berbagai taradisi dan cara-cara lama meskipun perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan diperlukan juga proses yntuk mendapat persetujuan berbagai pihak. Sehingga mereka yang beranilah yang akan menentukan "Rule of The Game"...

    BalasHapus
  11. Triyana Risky Indah (F1B008059)

    terkadang perubahan yang ingin dilakukan hanya terpusat pada tingkatan top management,,menurut kelompok anda apabila sebuah perusahaan dalam suatu permasalahan yang berat, sikap apa yang baik di ambil menyelamatkan perusahaan agar tidak bangkrut dengan memberikan PHK pada karyawan atau menyelamatkan pegawai agar tidak di PHK tetapi perusahaan itu bangkrut,,? padahal hanya satu sikap saja yang harus di ambil,,,
    ditunggu jawabannya di blog kami,,,

    BalasHapus
  12. andri wahyu prasetyo f1b008030

    menurut anda, apakah yang harus dilakukan bangsa Indonesia itu sendiri (strategi jitu) untuk menghadapi tantangan global berkenaan dengan kurva s seperti apa yg di ungkapkan di atas?

    BalasHapus
  13. deuis nisha yunitha f1b008047
    kebanyakan orang/perusahaan takut melakukan perubhan karena perubhan itu bersifat ketidakpastian, ada yang membawa pembahruan positif dan ada juga yang negatif. bagimana cara agar perubahan yang dilakukannya itu bisa membawa pembaharuan yang positif bagi sseorang maupun organisasi???

    BalasHapus
  14. alasan memang sangat berpengaruh pada perubahan, tapi apakah alasan selalu menuntut untuk sebuah perubahan???
    di follow+komentar.
    terimakasih

    BalasHapus
  15. Septina Cahyaninggar
    (F1B008090)

    dalam buku tersebut dijelaskan bahwa setiap makhluk hidup pasti mengalami perubahan, begitu pula perusahaan, dan perubahan biasa dilaitkan dengan kurva "S",yang saya ingin tanyakan bagaiman cara suatu perusahaan dapat bertahan saat berada dikurva "S" dan sedang berada dalam posisi yang turun???

    makasiiiii,,,,,

    coment di blog kelompok kami juga yaaa,,

    BalasHapus
  16. Sella Yanuar F1B008001
    Salah satu hal yang dapat mengakibatkan perusahaan tidak membawa hasil yaitu "melihat Reformasi hanya dianggap sebagai perubahan bentuk bukan mengubah manusianya". jadi sebenarnya apa yang harus diubah dari manusianya itu dan bagaimana caranya?

    BalasHapus
  17. perubahan memang selalu diembel-embeli oleh ketakutan, saya rasa ini adalah hal yang wajar, karena memang setiap orang berbeda karakter, kesempatan, nasib dan juga kepentingan,, dua hal yang sangat mendukung ketakutan akan perubahan, yakni karakter dan kepentingan masing-masing orang, sepertinya dua hal inilah yang semestinya terus selalu harus mendapatkan pencerahan dan dukungan, atau mungkin simultan agar bisa mengarah pada keinginan akan perubaha......
    bener uRa?????????

    BalasHapus
  18. Septiandita Arya Muovvah
    NIM F1B008051
    saya sangat apreciate sekali dengan upaya perubahan lama menjadi sesuatu yang baru. Dikatakan bahwa "sayangnya tak banyak aktor bisnis yang dengan tegas dan berani mengadopsi cara-cara baru itu". Menurut saya hal itu dapat dimengerti karena sesuatu yang baru itu memerlukan proses yang lama dan tentunya adaptasi yang baik.

    BalasHapus
  19. Lulu Prianika F1B008099

    Setuju dengan pembahasan kelompok Ki Hajar Dewantara bahwa tidak hanya perusahaan, individu dan negara2 maju sekalipun pasti pernah mengalami naik turun seperti kurva S. namun mereka mampu bangkit dari keterpurukan.
    kurva S diibaratkan seperti roda yang berputar yang terkadang berada di atas dan terkadang berada di bawah.
    sekarang tergantung kita menyikapi kondisi saat kita berada di kurva tersebut untuk dapat bertahan hidup dan melakukan perubahan sesuai tuntuan lingkungan.Untuk bangkit tidak hanya pihak atasan atau top management saja namun dibutuhkan kterlibatan seluruh elemen.

    comment juga d log kami,mksi ^^

    BalasHapus
  20. Endah Ratnasari (F1B008002)

    sekedar menanggapi, memang banyak alasan yang menuntut kita untuk melakukan perubahan.namun, dengan tidak adanya dukungan dan kerjasama semua itu tidak ada artinya..oleh sebab itu, perubahan dapat terlaksana dengan adanya niat dari diri sendiri dan juga bantuan dari orang lain ..

    terimakasi, comment di blog METAMORPHOSIS yaa..^^

    BalasHapus
  21. bagaimana jika tuntutan perubahan itu tidak dilakukan karena berbagai faktor dari organisasi tersebut yang tidak memungkinkan untuk berubah, dan lagi jika diadakan atau tidak diadakan perubahan, organisasi tersebut terancam punah.. menghadapi situasi yang seperti itu masi dibenarkan tuntutan untuk berubah..???..^^ habibah F1B008101

    BalasHapus
  22. Fiatul Chasanah
    (F1B008044)

    saat kita berada dipuncak kejayaan seperti merasa bermimpi dan enggan untuk bangun. seperti halnya dijelaskan dalam kurva "S", pdhal sesungguhnya kita harus bersiap-siap untuk jatuh. langkah apa yang paling tepat agar kita dapat segera bangun dari mimpi dan bersiap2 untuk melakukan perubahan lagi?

    BalasHapus
  23. emiliana (F1B008103)
    Saya disini hanya ingin bertanya, bagaimana cara menentukan “change the rule of the game” yang baik agar sesuai dengan kondisi lingkungan sekarang ini??
    terimakasih

    BalasHapus
  24. Raras Dwi A (F1B008049)

    Perubahan juga harus diterapkan pada PNS jaman sekarang. Perubahan ini harus dititikberatkan pada pelayanan kepada masyarakat. Mungkin pemerintah berharap dengan dinaikkan gaji PNS maka pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat. Sebenarnya hal itu salah. Justru dengan meningkatkan gaji sebelum mereka bekerja maksimal menjadikan para PNS malas. Seharusnya bonus/gaji ditambahkan kepada PNS tertentu yang sudah memaksimalkan kerjanya. Hal ini untuk memotivasi para PNS agar berlomba-lomba dalam memaksimalkan kerjanya untuk mendapatkan peningkatan gaji. Sehingga perubahan terhadap pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana dan juga citra positif masyarakat kepada PNS dapat terwujud.

    BalasHapus
  25. Nama : Septiandita Arya Muqovvah
    NIM : F1B008051

    Pada bab ini disebutkan terdapat banyak pilihan yang diberikan oleh perubahan yaitu : berubah, mendiamkan, melawan atau diubah. Menurut saya, melihat berbagai pilihan itu yang paling tepat untuk diterapkan pada era saat ini yaitu berubah. Ya, karena tanpa berubah tentunya kita akan tertinggal dan tak bisa beradaptasi dengan lingkungan. Karena perubahan bisa terjadi dari berbaai segi, misalnya teknologi yang sudah semakin maju tentunya dapat mengubah mobilitas manusia, jangkauan, wawasan, cara berkomunikasi dll. Maka dari itu setiap perubahan yang terjadi kapan pun, dimana pun, kita harus menyikapainya dengan responsif jangan hanya mendiamkan saja.

    BalasHapus